Konvensi naskah adalah penulisan naskah karangan ilmiah berdasarkan kebiasaan, aturan yang sudah lazim, dan sudah disepakati. Kelaziman dan kesepakatan ini cenderung menjadi aturan baku yang digunakan oleh para akademisi di perguruan tinggi. Dan para professional dalam berbagai bidang disiplin ilmu yang bekerja di berbagai lembaga pemerintah dan swasta, baik di dalam maupun di luar negeri cenderung menggunakan model naskah yang sudah lazim atau berdasarkan konveksi. Konvensi penulisan naskah yang sudah lazim mencakup aturan pengetikan, pengorganisasian materi utama, pengorganisasian materi pelengkap, bahasa, dan kelengkapan penulisan lainnya.
Pengetikan
Persyaratan pengetikan teks karangan ilmiah mencakup penggunaan kertas, batas margin, spasi, bentuk, dan ukuran huruf.
1) Kertas pilih salah satu dari dua jenis ukuran berikut ini.
a. Kertas berukuran kuarto (21,59 X 27,94 cm) atau leter pada Microsoftwords. setiap lembar kertas diketik pada satu sisi halaman dan tidak bolak-balik.
b. Kertas berukuran A4 (21 X 29,7 cm) atau format kertas A4 pada microsoftwords. Setiap lembar kertas diketik pada satu sisi halaman.
2) Pengetikan:
a. Batas margin kertas pias dari tepi atas 4 cm, kiri 4 cm, bawah 3 cm, dan kanan 3 cm atau mengikuti sistem computer.
b. Naskah ditulis dengan huruf pika, arial, atau times new roman pada MS Word computer; judul diketik dengan font 16 s.d. 20 atau disesuaikan dengan panjang-pendek judul jika panjang menggunakan huruf yang lebih kecil dengan mempertimbangkan estetika penampilan.
c. Margin kiri-kanan diusahakan lurus, tanpa merusak kaidah bahasa, pemenggalan kata, serta memperhatikan tanda baca hubung, dan jarak antarkata.
d. Jarak spasi: jarak antarbaris dua spasi, jarak antar paragraph tiga spasi, jarak antara teks dan contoh tiga spasi, jarak antara tajuk dan uraian empat spasi, jarak antara uraian dan subjudul dibawahnya tiga spasi.
Pengorganisasian Karangan
Pengorganisasian karangan adalah penyusunan seluruh unsur karangan menjadi satu kesatuan karangan dengan berdasarkan persyaratan formal kebahasaan yang baik, benar, cermat, logis; penguasaan, wawasan keilmuan bidang kajian yang ditulis secara memadai; dan format pengetikan yang sistematis.
Unsur Karangan Ilmiah :
Pelengkap Pendahuluan
Judul Sampul
Halaman Judul
Halaman Persembahan (kalau ada)
Halaman Pengesahan (kalau ada)
Kata Pengantar
Abstrak
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Inti Karangan/Bagian utama Karangan
Pendahuluan
Bagian Utama
Kesimpulan
Pelengkap Simpulan
Daftar Pustaka
Lampiran
Indeks
Riwayat Hidup Penulis
Pelengkap Pendahuluan
Halaman Sampul dan Halaman Judul
a. Judul atau nama karangan. Halaman judul mencantumkan nama karangan, penjelasan adanya tugas, nama pengarang, kelengkapan identitas pengarang (nomor induk/registrasi, kelas, nomor absen), nama unit studi (unit kerja), dan nama lembaga (jurusan, fakultas,universitas) nama kota, dan tahun penulisan.
b. Untuk memberikan daya Tarik pembaca, penyusun judul perlu memperhatikan unsur-unsur berikut.
1) Judul menggambarkan keseluruhan isikarangan.
2) Judul harus menarik pembaca baik makna maupun penulisannya.
3) Sampul: nama karangan, penulis, dan penerbit.
4) Halaman judul: nama karangan, penjelasan adanya tugas, penulis, kelengkapan identitas pengarang, nama unit studi, nama lembaga, nama kota, dan tahun penulisan (dalam pembuatan makalah atau skripsi).
5) Seluruh frasa ditulis pada posisi tengah secara simetri (untuk karangan formal), atau model lurus pada margin kiri (untuk karangan yang tidak terlalu formal).
6) Bagian-bagian yang tertulis pada halaman judul:
a. Judul diketik dengan huruf kapital, misalnya:
UPAYA MENGATASI KEMISKINAN
PADA MASYARAKAT PEMUKIMAN KUMUH
DI KELURAHAN JATINEGARA JAKARTA TIMUR
b. Penjelasan tentang tugas disusun dalam bentuk kalimat, misalnya:
Makalah ini Disusun untuk Melengkapi Ujian Akhir
Mata Kuliah Bahasa Indonesia Semester Ganjil 2004
c. Nama penulis ditulis dengan huruf kapital, di bawah nama dituliskan Nomor Induk Mahasiswa (NIM), misalnya:
DEWI KARTIKA
1302510225
d. Logo universitas untuk makalah, skripsi, tesis, dan disertasi; makalah ilmiah tidak diharuskan menggunakan logo.
e. Data institusi mahasiswa mencantumkan program studi, jurusan, fakultas, unversitas, nama kota, dan tahun ditulis dengan huruf kapital, misalnya:
JURUSAN AKUNTANSI, FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
JAKARTA, 2004
f. Hal-hal yang harus dihindarkan dalam halaman judul karangan formal:
§ Komposisi tidak menarik.
§ Tidak estetik.
§ Hiasan gambar tidak relevan.
§ Variasi huruf jenis huruf.
§ Kata “ditulis (disusun) oleh.”
§ Kata “NIM/NRP.”
§ Hiasan, tanda-tanda, atau garis yang tidak berfungsi.
§ Kata-kata yang berisi slogan.
§ Ungkapan emosional.
§ Menuliskan kata-kata atau kalimat yang tidak berfungsi.
Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan berfungsi sebagai bukti bahwa karya tulis telah memenuhi persyaratan administratif sebagai karya ilmiah. Halaman pengesahan biasanya dilampirkan pada skripsi, tesis, disertasi. Halaman pengesahan ditulis dengan mengikuti persyaratan formal urutan dan tata letak unsur-unsur yang tertulis di dalamnya. Perhatikanlah hal-hal berikut ini:
· Judul karangan ditulis dengan menggunakan huruf kapital seluruhnya dan diletakkan ditengah-tengah antara margin kiri dan kanan.
· Nama lengkap dan gelar akademis pembimbing materi, penguji, ketua program jurusan ditulis secara benar dan disusun secara simetri kiri-kanan dan atas-bawah. Nama kota dan tanggal pengesahan ditulis di atas kata ketua jurusan.
Hal-hal yang harus dihindarkan:
a. Menggaris-bawahi nama dan kata-kata lainnya.
b. Menggunakan titik atau koma pada akhir nama.
c. Tulisan melampaui garis tepi.
d. Menulis nama tidak lengkap.
e. Menggunakan huruf yang tidak standar.
f. Tidak mencantumkan gelar akademis.
Kata Pengantar
Kata pengantar merupakan bagian dari karangan yang isinya berupa penjelasan mengenai motivasi menulis sebuah karangan. Kata pengantar berfungsi seperti sebuah surat pengantar. Setiap karangan ilmiah seperti: buku, skripsi, tesis, disertasi, makalah harus melampirkan halaman kata pengantar yang menyajikan informasi sebagai berikut:
a. Ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Penjelasan adanya tugas penulisan karya ilmiah
c. Penjelasan pelaksanaan penulisan karya ilmiah
d. Penjelasan adanya bantuan, bimbingan, dan arahan dari seseorang, sekolompok orang, atau organisasi/lembaga.
e. Ucapan terima kasih kepada seseorang, sekolompok orang, atau organisasi/lembaga yang membantu.
f. Penyebutan nama kota, tanggal, bulan, tahun, dan nama lengkap penulis, tanpa dibubuhi tanda-tangan.
g. Harapan penulis atas karangan tersebut.
h. Manfaat bagi pembaca serta kesediaan menerima kritik dan saran.
Hal-hal yang harus dihindarkan:
a. Menguraikan isi karangan.
b. Mengungkapkan perasaan berlebihan.
c. Menyalahi kaidah bahasa.
d. Menunjukkan sikap kurang percaya diri.
e. Kurang meyakinkan.
f. Kata pengantar terlalu panjang.
g. Menulis kata pengantar semacam sambutan.
h. Kesalahan bahasa: ejaan, kalimat, paragraf, diksi, dan tanda baca tidak efektif.
Abstrak
Untuk mengetahui keseluruhan isi karangan yang berupa laporan atau dokumen dalam waktu amat singkat diperlukan abstrak. Abstrak adalah suatu bentuk penyajian singkat sebuah laporan atau dokumen yang ditulis secara teknis, teliti, tanpa kritik atau penafsiran penulis abstrak. Abstrak juga dapat didefinisasikan “Abstrak ialah uraian singkat tetapi akurat yang mewakili isi dokumen, tanpa menambah interpretasi atau kritik dan tanpa melihat siapa pembuat abstrak tersebut.
1) Karakteristik Abstrak:
a) Singkat: tidak memuat latar belakang, tidak memuat contoh, tida memuat penjelasan alat, cara kerja, dan proses yang sudah lazim/dikenal, tidak lebih dari 250 kata.
b) Panjang abstrak terdiri satu buah paragraph
c) Berketelitian tinggi: menggunakan dokumen asli secara cermat.
d) Bentuk tulisan: informasi kualitatif, kuantitatif, deskriptif, analisis, induktif, atau deduktif bergantung pada naskah asli.
2) Jenis Abstrak:
a) Abstrak Indikatif yaitu abstrak yang menguraikan secara singkat masalah yang terkandung dalam dokumen lengkapnya.
b) Abstrak Informatif yaitu miniatur laporan atau dokumen asli dengan menampilkan selengkap mungkin data laporan sehingga pembaca abstrak tidak perlu lagi membaca naskah aslinya.
Daftar Isi
Daftar isi merupakan pelengkap dari pendahuluan yang isinya memuat garis besar isi karangan secara lengkap dan menyeluruh dari halaman pertama sampai halaman terakhir. Fungsi dari halaman ini untuk menyajikan informasi nomor halaman dari judul bab, sub bab, dan unsur-unsur pelengkap dari buku yang bersangkutan. Daftar isi disusun secara konsisten baik penomoran, penulisan, maupun tata letak judul bab, judul sub-sub bab.
Contoh :
DAFTAR ISI
Halaman Judul …………………………………………………………………….…….……....i
Kata Pengantar ………………………………………………………………….…….. ..……ii
Daftar Isi ………………………………………………………………………………..........…iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …………………………………………………………… …..….…1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………………… ….……1
C. Tujuan Penulisan ……………………………………………………………..……..1
BAB II PEMBAHASAN
A. Ilmu dan falsafah…………………………………………………………….…..… ..2
B. Dasar Ontologi Ilmu ……………………………………………………..…....…..2
C. Dasar Epistemologi Ilmu ………………………………………………………. .…3
D. Dasar Aksiologi Ilmu………………………………………………………….. …..5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan …………………………………………………………………..…...…..6
B. Daftar Pustaka ………………………………………………………………..….…. 7
Daftar Gambar
Bila suatu karangan memuat suatu gambar-gambar, maka setiap gambar tersebut harus ditulis di dalam daftar gambar yang menginformasikan judul gambar dan nomor halaman gambar tersebut.
Daftar Tabel
Bila suatu karangan memuat suatu tabel-tabel, maka setiap table tersebut harus ditulis di dalam daftar tabel yang menginformasikan nama tabel dan nomor halaman table tersebut.
Naskah Utama Karangan
Pendahuluan
Pendahuluan merupakan bab 1 dalam sebuah karangan yang tujuannya adalah menarik perhatian pembaca, memusatkan perhatian pembaca terhadap masalah yang dibicarakan dan menunjukkan dasar yang sebenarnya dari uraian itu. Pendahuluan terdiri dari latar belakang, masalah, tujuan pembahasan, pembatasan masalah, landasan teori dan metode pembahasan. Keseluruhan isi pendahuluan mengantarkan pembaca pada materi yang akan dibahas, dianalisis, diuraikan dalam bab 2 sampai bab terakhir. Untuk menulis pendahuluan yang baik, penulis perlu memperhatikan pokok- pokok yang harus tertuang dalam masing-masing unsur pendahuluan sebagai berikut:
1) Latar belakang masalah, menyajikan:
a. Penalaran (alasan) yang menimbulkan masalah atau pertanyaan yang akan diuraikan jawabannya dalam bab pertengahan antara pendahuluan dan kesimpulan dan dijawab atau ditegaskan dalam kesimpulan. Untuk itu, arah penalaran harus jelas, misalnya deduktif, sebab-akibat, atau induktif.
a. Kegunaan praktis hasil analisis, misalnya: memberikan masukan bagi kebijakan pimpinan dalam membuat keputusan, memberikan acuan bagi pengembangan sistem kerja yang akan datang.
b. Pengetahuan tentang studi kepustakaan, gunakan informasi mutakhir dari buku-buku ilmiah, jurnal, atau internet yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Penulis hendaklah mengupayakan penggunaan buku-buku terbaru.
c. Pengungkapan masalah utama secara jelas dalam bentuk pertanyaan, gunakan kata tanya yang menuntut adanya analisis, misalnya: bagaimana...., mengapa.....
d. Tidak menggunakan kata apa karena tidak menuntut adanya analisis, cukup dijawab dengan ya atau tidak.
2) Tujuan penulisan berisi:
a. Target, sasaran, atau upaya yang hendak dicapai, misalnya: mendeskripsikan hubungan X terhadap Y; membuktikan bahwa budaya tradisi dapat dilestarikan dengan kreativitas baru; menguraikan pengaruh X terhadap Y.
b. Upaya pokok yang harus dilakukan, misalnya: mendeskripsikan data primer tentang kualitas budaya tradisi penduduk asli Jakarta; membuktikan bahwa pembangunan lingkungan pemukiman kumuh yang tidak layak huni memerlukan bantuan pemerintah.
c. Tujuan utama dapat dirinci menjadi beberapa tujuan sesuai dengan masalah yang akan dibahas. Jika masalah utama dirinci menjadi dua, tujuan juga dirinci menjadi dua.
3) Ruang lingkup masalah berisi:
a. Pembatasan masalah yang akan dibahas.
b. Rumusan detail masalah yang akan dibahas.
c. Definisi atau batasan pengertian istilah yang tertuang dalam setiap variabel.
4) Landasan teori menyajikan:
a. Deskripsi atau kajian teoritik variabel X tentang prinsip-prinsip teori, pendapat ahli dan pendapat umum, hukum, dalil, atau opini yang digunakan sebagai landasan pemikiran kerangka kerja penelitian dan penulisan sampai dengan kesimpulan atau rekomendasi.
b. Penjelasan hubungan teori dengan kerangka berpikir dalam mengembangkan konsep penulisan, penalaran, atau alasan menggunakan teori tersebut.
5) Sumber data penulisan berisi:
a. Sumber data sekunder dan data primer.
b. Kriteria penentuan jumlah data.
c. Kriteria penentuan mutu data.
d. Kriteria penentuan sample.
e. Kesesuaian data dengan sifat dan tujuan pembahasan.
6) Metode dan teknik penulisan berisi:
a. Penjelasan metode yang digunakan kuantitatif, metode deskripsi, metode komparatif, metode korelasi, metode eksploratif, atau metode eksperimental.
b. Teknik penulisan menyajikan cara pengumpulan data seperti wawancara, observasi, dan kuisioner; analisis data, hasil analisis data, dan kesimpulan.
7) Sistematika Penulisan berisi
a. Gambaran singkat penyajian isi pendahuluan, pembahasan utama, dan kesimpulan.
b. Penjelasan lambang-lambang, simbol-simbol, atau kode (kalau ada).
Inti Karangan
Tubuh karangan atau bagian utama karangan merupakan inti karangan berisi sajian pembahasan masalah. Bagian ini menguraikan seluruh masalah yang dirumuskan pada pendahuluan secara tuntas (sempurna). Di sinilah terletak segala masalah yang akan dibahas secara sistematis. Kesempurnaan pembahasan diukur berdasarkan kelengkapan unsur-unsur berikut ini:
1) Ketuntasan materi:
Materi yang dibahas mencakup seluruh variabel yang tertulis pada kalimat karangan, baik pembahasan yang berupa data sekunder (kajian teoretik) maupun data primer. Pembahasan data primer harus menyertakan pembuktian secara logika, fakta yang telah dianalisis atau diuji kebenarannya, contoh-contoh, dan pembuktian lain yang dapat mendukung ketuntasan pembenaran.
2) Kejelasan uraian/deskripsi:
a. Kejelasan konsep:
Konsep adalah keseluruhan pikiran yang terorganisasi secara utuh, jelas, dan tuntas dalam suatu kesatuan makna. Untuk itu, penguraian dari bab ke sub-bab, dari sub-bab ke detail yang lebih rinci sampai dengan uraian perlu memperhatikan kepaduan dan koherensial, terutama dalam menganalisis, menginterpretasikan (manafsirkan) dan menyintesiskan dalam suatu penegasan atau kesimpulan. Selain itu, penulis perlu memperhatikan konsistensi dalam penomoran, penggunaan huruf, jarak spasi, teknik kutipan, catatan pustaka, dan catatan kaki.
b. Kejelasan bahasa:
§ Kejelasan dan ketetapan pilihan kata yang dapat diukur kebenarannya. Untuk mewujudkan hal itu, kata lugas atau kata denotatif lebih baik daripada kata konotatif atau kata kias (terkecuali dalam pembuatan karangan fiksi, kata konotatif atau kata kias sangat diperlukan).
§ Kejelasan makna kalimat tidak bermakna ganda, menggunakan struktur kalimat yang betul, menggunakan ejaan yang baku, menggunakan kalimat efektif, menggunakan koordinatif dan subordinatif secara benar.
§ Kejelasan makna paragraph dengan memperhatikan syarat-syarat paragraf: kesatuan pikiran, kepaduan, koherensi (dengan repetisi, kata ganti, paralelisme, kata transisi), dan menggunakan pikiran utama, serta menunjukkan adanya penalaran yang logis (induktif, deduktif, kausal, kronologis, spasial).
c. Kejelasan penyajian dan kebenaran fakta kebenaran fakta:
Kejelasan penyajian fakta dapat diupayakan dengan berbagai cara, antara lain: penyajian dari umum ke khusus, dari yang terpenting ke kurang penting; kejelasan urutan proses. Untuk menunjang kejelasan ini perlu didukung dengan gambar, grafik, bagan, tabel, diagram, dan foto-foto. Namun, kebenaran fakta sendiri harus diperhatikan kepastiannya.
3). Hal-hal lain yang harus dihindarkan dalam penulisan karangan (ilmiah):
a. Subjektivitas dengan menggunakan
kata-kata: saya pikir, saya rasa, menurut pengalaman saya, dan lain-lain.
Atasi subjektivitas ini dengan menggunakan:
penelitian membuktikan bahwa…,
uji laboratorium membuktikan bahwa…,
survei membuktikan bahwa…,
b. Kesalahan:
pembuktian pendapattidak mencukupi, penolakan konsep tanpa alasan yang cukup, salah nalar, penjelasan tidak tuntas, alur pikir (dari topik sampai dengan simpulan) tidak konsisten, pembuktian dengan prasangka atau berdasarkan kepentingan pribadi, pengungkapan maksud yang tidak jelas arahnya, definisi variabel tidak (kurang) operasional, proposisi yang dikembangkan tidak jelas, terlalu panjang, atau bias, uraian tidak sesuai dengan judul.
Kesimpulan
Kesimpulan atau simpulan merupakan bagian terakhir atau penutup dari isi karangan, dan juga merupakan bagian terpenting sebuah karangan ilmiah. Pembaca yang tidak memiliki cukup waktu untuk membaca naskah seutuhnya cenderung akan membaca bagian-bagian penting saja, antara lain kesimpulan. Oleh karena itu, kesimpulan harus disusun sebaik mungkin.
Pelengkap Penutup
Daftar Pustaka
Setiap karangan ilmiah harus menggunakan data pustaka atau catatan kaki dan dilengkapi dengan daftar bacaan. Daftar pustaka (bibliografi) adalah daftar yang berisi judul buku, artikel, dan bahan penerbitan lainnya yang mempunyai pertalian dengan sebuah atau sebagian karangan.
Lampiran (Apendiks)
Lampiran (apendiks) merupakan suatu bagian pelengkap yang fungsinya terkadang tumpang tindih dengan catatan kaki. Bila penulis ingin memasukan suatu bahan informasi secara panjang lebar, atau sesuatu informasi yang baru, maka dapat dimasukkan dalam lampiran ini. Lampiran ini dapat berupa esai, cerita, daftar nama, model analisis, dan lain- lain. Lampiran ini disertakan sebagai bagian dari pembuktian ilmiah. Penyajian dalam bentuk lampiran agar tidak mengganggu pembahasan jika disertakan dalam uraian.
Indeks
Indeks adalah daftar kata atau istilah yang digunakan dalam uraian dan disusun secara alfabetis (urut abjad). Penulisan indeks disertai nomor halaman yang mencantumkan penggunaan istilah tersebut. Indeks berfungsi untuk memudahkan pencarian kata dan penggunaannya dalam pembahasan.
Riwayat Hidup Penulis
Buku, skripsi, tesis, disertasi perlu disertai daftar riwayat hidup. Dalam skripsi menuntut daftar RHP lebih lengkap. Daftar riwayat hidup merupakan gambaran kehidupan penulis atau pengarang. Daftar riwayat hidup meliputi: nama penulis, tempat tanggal lahir, pendidikan, pengalaman berorganisasi atau pekerjaan, dan karya-karya yang telah dihasilkan oleh penulis.
Penyuntingan Naskah
Penyuntingan naskah karangan yaitu membaca secara cermat naskah karangan yang selesai ditulis dan memperbaikinya berdasarkan konvensi naskah dan bahasa baku. Penyuntingan naskah dilaukan dengan pertimbangan bahwa karangan yang selesai ditulis belum menjamin kelayakannya untuk disajikan kepada pembaca. Penyuntingan naskah karangan bertujuan menyempurnakan format naskah, urutan pembahasan, pengendalian variable, bahasa, keindahan tampilan naskah, posisi tampilan, perwajahan, halaman, komposisi, dan kelengkapan naskah.
Konvensi Penyuntingan
Untuk menghasilkan tulisan yang sempurna, Anda membaca kembali tulisan Anda, memberikan tanda atau catatan bagian bagian yang karangan yang dirasa kurang baik. Setelah itu lakukanlah penyuntingan atau editing dengan mempebaiki seluruh unsur yang salah.
Penyntingan meliputi:
1) Penulisan sampul
2) Halaman judul naskah
3) Halaman utama
4) Halaman hak cipta
5) Halaman persembahan
6) Kata pengantar
7) Abstark
8) Daftar isi
9) Daftar table
10) Daftar singkatan
11) Daftar lambing
12) Daftar gambar
13) Pendahuluan: latar belakang, masalah, tujuan, pembatasan, metode,
14) Inti pembahasan: deskripsi teori, kerangka berfikir, deskripsi data, analisis data, dan hasil analisis
15) Kesimpulan dan saran
16) Kutipan
17) Catatan kaki
18) Bibliografi
19) Lampiran
20) Indeks, dan
21) Biografi singkat
Penyuntingan Bahasa
Penyuntingan bahasa bertujuan untuk menghasilkan karangan tanpa kesalahan bahasa. Penyuntingan ini mencakup keseluruhan unsur bahasa, yaitu:
1) Ejaan: penulisan tajuk, kata, kata bilangan, kata tugas; partikel, tanda baca; huruf miring, huruf capital, huruf tegak; penulisan kata baku, nonbaku, kata asing, kata daerah, kata serapan; tanda baca: titik, koma, titik koma, tanda penghubung, tanda petik, penggalan kata menjadi suku kata, dan lain-lain.
2) Diksi: ketepatan pilihan kata, denotasi, konotasi; penggunaan kata yang menuntut penyesuaian tanda baca; perubahan makna kata, kata umum-kata khusus dan lain sebagainya.
3) Kalimat efektif: memperhatikan standar kalimat baku, harus mengandung unsur subjek, predikat (objek); kebenaran struktur, pilihan kata, tanda baca, ejaan; penggunaan kalimat efektif dengan memperhatikan unsur kesatuan, koherensi, kehematan, kesejajaran, kevariasian, dan lain-lain.
4) Paragraph: penyuntingan paragraph mencakup penalaran, kepaduan paragraph; hubungan antar paragraph; urutan paragraph; penggunaan koma sesudah kata transisi; penempatan kalimat topic dan kalimat penjelas, urutan kalimat penjelas; dan lain-lain.
5) Frasa dan kalusa: penyuntingan mencakup kesatuan makna kalimat, penulisan, dan penempatan.
6) Penyuntingan keseluruhan naskah yang terkait dengan aspek ketatabahasaan: penulisan judul, subjudul, istilah asing, dan lain-lain.
7) Gelar akademik tidak dicantumkan dalam pustaka.
8) Istilah (kata) asing dan daerah dicetak miring
9) Jika menyebut nama orang yang disertai atau didahului kata meninggal tidak perlu menggunakan kata almarhum.
10) Pengindonesiaan kata asing dilakukan dengan menuliskan kata Indonesia terlebih dahulu dan menuliskan kata asingnyadi belakangnya di antara tanda kurung dan dicetak miring.
11) Penulisan singkatan dan panjangan sekaligus, tuliskan kepanjangannya terlebih dahulu lalu singkatannya, misalnya: Compact disc (CD), United States of America (USA).
Nama : Nabilah Aulia Belqis
BalasHapusNIM : 19110063
Semester 2-A
Nama: Reza Pratama
BalasHapusNim : 19110098
Kelas : 2b
Nama ; Bambang irawan
BalasHapusNim : 19110015
Semester 2-D
Nama: Serlin Risvandi Sari
BalasHapusNim:. 19110079
Semester: 2-C
Nama : Rendy aji saputra
BalasHapusNim :19110069
Smester : 2-D
Nama: Valentino Andre Syahputra
BalasHapusNim: 19110096
Semester:2B
Nama : Fahmi Abdillah
BalasHapusNim : 19110032
Semester : 2d .
Nama : Irvania Pramuswari
BalasHapusNIM : 19110042
Semester : 2B
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Chintya Dwi D P
BalasHapusNIM : 19110102
Semester : 2 C
Nama : Firman bagus alfaris
BalasHapusNim : 19110115
Semester 2D
Nama: Dika Via Ardana
BalasHapusNIM : 19110020
Semester : 2D
Nama: Ardiansyah Aji Saputra
BalasHapusNIM: 19110110
Semester: 2B
Nama: Chrisna Aliffiansya
BalasHapusNIM: 19110016
Semester: II-C
Nama : Sarah Jamil
BalasHapusNIM : 19110078
Semester : 2B
Nama: Maulidia Silfia
BalasHapusNIM: 19110107
Semester: 2-C
Nama : Novia Nur Handayu
BalasHapusNim : 19110067
Semester : 2 D
Nama : Heri Prasetiyo
BalasHapusNim : 19110040
Kelas : 2-D
Terima kasih bapak atas materinya semoga bermanfaat
Nama: Nuris shobah
BalasHapusNim: 19110068
Semester 2D
Nama: salsabila r hakim
BalasHapusNim: 19110077
Semester 2B
Nama : Luky Suhendra Ardiansyah
BalasHapusKelas : 2-D
Nim : 19110048
Nama : Silvia Anggraeni
BalasHapusNIM : 19110081
Semester 2D
BalasHapusNama : Fachrul Fauzi
Kelas : 2-D
Nim : 19110033
Nama: Andina Yulianti
BalasHapusNim: 19110007
Semester: 2B
Nama : Reynaldi Firstyananda Eppata
BalasHapusNim : 19110070
Kelas : 2D
Nama : Tatiana Dwi Lestari
BalasHapusKelas :2C
NIM : 19130092 (Transfer)
Nama : Vani Putri pradana
BalasHapusNim : 19110086
Kelas : 2D
Bagaimana caraa menulis karangan yang benar
Nama : Vani Putri pradana
BalasHapusNim : 19110086
Kelas : 2D
Nama : Emanuel Silvester N.D
BalasHapusKelas : 2-D
Nim : 19110031
Nama:M.masychur Chisyam Al-chudri
BalasHapusNim:19110062
Kelas:2-B
Nama : Anggun Fradila
BalasHapusNIM : 19110009
Semester : 2-D
Nama : Fernanda Ardiansyah
BalasHapusKelas : 2 D
Nim : 19110034
Nama: Yohanes Deo Krisna Anugrah
BalasHapusKelas: 2 C
NIM: 19110097
Fitri Amalia
BalasHapus19110036 / 2C
Nama:Edi Purwanto
BalasHapusKelas: 2C
NIM : 19110026
Nama: Lilik kurniawati
BalasHapusKelas: 2C
NIM: 19110047
Nama : Danu Rahmat M
BalasHapusNIM : 19110017
Kelas : 2C
Nama : Jason Putra Pratama
BalasHapusNIM : 19110044
Kelas : 2C
Nama : Rizky Agus Putra Pratama
BalasHapusNIM : 19110074
Kelas : 2C
Saya mau tanya pak. Untuk bagian abstrak, apakah harus membuat 2 bahasa ? Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
Nama : Miftahul Janah
BalasHapusNim : 19110056
Kelas : 2-D
Terimakasih pak atas materi yang sudah diberikan 🙏
Nama: nathasya Amanda
BalasHapusNIM: 19110065
Kelas: 2-C
Nama : Suryo Adi Wasiso
BalasHapusNIM : 18110020
Kelas : 2 A
Nama : Rieffa Nur Rochma
BalasHapusKelas : 2C
NIM : 19110071
Nama : Shevandrio A.B.P
BalasHapusNIM : 19110080
Kelas : II-B
Nama: Arya Diva C
BalasHapusNim : 19110010
Kelas : 2-B
Nama: Bagas Ramadhani Putra Prasetya
BalasHapusNIM: 19110013
Kelas: 2-B
Nama: Bagus Ramadhani Putra Perkasa
BalasHapusNIM: 19110014
Kelas: 2B
Nama : Tarisya Dinda Oktaviani
BalasHapusKelas : 2 - B
NIM : 19110084
Nama : Katarina Sonia Gaus
BalasHapusKelas : 2 C
NIM :19110046
Elang Dwi Nur hudha
BalasHapus19110028
2/C
Helena Theodora
BalasHapus19110111
2/A
Nama : Muhammad Husnul Khuluq
BalasHapusKelas :2B
NIM :19110061
Nama:Ellen Oktaviana
BalasHapusNim:19110029
Kelas:2D
Terima kasih pak atas materi yang disampaikan
Nama:Ellen Oktaviana
BalasHapusNim:19110029
Kelas:2D
Terima kasih pak atas materi yang disampaikan
Nama : Muhammad fariz ardiansyah
BalasHapusNIM : 19110060
Kelas : 2-C
Terima kasih pak atas materi yang disampaikan
Nama : fahmi abdillah
BalasHapusNim : 19110032
Semester : 2-d
Nama : soffia nindia eka putri
BalasHapusKelas : 2c
Nim : 19110106
Terima kasih pak atas materi yang telah di sampaikan
nama: siti komariyah
BalasHapusnim: 19110082 (2D)
Terimakasih atas materinya pak
Nama : Rini Aprillya
BalasHapusKelas : 2C
NIM : 19110072
Nama : Fernando Cornilus Tortet
BalasHapusKelas : 2C
NIM : 19110035
Nama : Fransegi Domelky
BalasHapusKelas : 2C
NIM : 19110037
Nama : Vira safitri buhari
BalasHapusKelas : 2 D
Nim : 19110087
Nama : Adam Kumambong
BalasHapusKelas : 2A
NIM : 19110001
Nama:Febriyanti Tirtana
BalasHapusNim:19110094
Semester:2-D
Nama : Hadi Satria Adil W.
BalasHapusKelas : 2 D
NIM : 19110038
Nama : Reynaldi Firstyananda Eppata
BalasHapusKelas : 2D
Nim : 19110070