Langsung ke konten utama

Penulisan Kata

 Bahasa Indonesia merupakan bahasanasional dan seharusnya kita menggunakannya dalam kegiatan sehari – hari. Selain itu menggunakan bahasa Indonesia harus dengan baik dan benar, bukan dicampur adukkan dengan bahasa daerah, bahasa asing dan bahasa “gaul“. Dalam hal ini media berpengaruh kuat kepada masyarakat dalam berbahasa. Tetapi pada kenyataannya, media justru menampilkan atau menulis berita yang cenderung menggunakan bahasa Indonesia “ dicampur “ bahasa gaul, bahkan bahasaasing.

Dewasaini penulisan kata dan pemakaian bahasa Indonesia semakin hari semakin kacau, dan belum ada lembaga pemerintahan dan masyarakat yang memberikan perhatian terhadap masalah ini. Apabila penulisan kata dan penggunaan bahasa Indonesia kian hari terus tergeser oleh bahasa asing atau bahasa daerah, maka posisi bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional akan terlupakan oleh masyarakat Indonesia.[1]
Mengapa terjadi hal seperti itu?. Hal seperti itu terjadi karena masyarakat tidak tahu bagaimana penulisan kata yang tepat, serta mereka tidak tahu apa tujuan dari penggunaan kata dasar dan imbuhan. Apakah kalimat dengan penulisan kata yang tepat sudah tidak diperlukan dalam Bahasa Indonesia?


A.   PENGERTIAN PENULISAN KATA
Penulisan kata terdiri dari dua kata yaitu “penulisan” dan “kata”.Penulisan adalah proses, cara, perbuatan menulis atau menulis, sedangkan kata adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa. (Kamus Besar Bahasa Indonesia:edisi 3).
Dari pengertian perkata diatas, dapat disimpulkan bahwa penulisan kata adalah proses atau cara menulis yang mepertimbangkan unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan sebagai wujud kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa sesuai ejaan yang disempurnakan.[2]

B. PEDOMAN UMUM PENULISAN KATA
Menurut buku pedoman mata kuliah Pengembangan Kepribadian Bahasa Indonesia, penulisan kata dikelompokkan menjadi 11 yaitu :
1.       Kata Dasar
Kata dasar merupakan Kata yang berupa kata dasar ditulis terpisah dari unsur yang lain. (AndiSahtianiJahrir, 2012). Contohnya :    Bapak minum kopi.
2.      Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan kata dasarnyaContoh : dicabut, menambal (v),  pegangan(n).
a)      Jika bentuk dasar berupa gabungan  kata  Pendapat imbuhan (awalan atau akhiran), ditulis serangkai dengan kata yang langsung  mengikutiataumendahuluinya.
       Contoh : bertahan-tahan (v),  berpuasdiri (v).
b)      Jika bentuk dasar berupa gabungan kata mendapat imbuhan (awalandan akhiran  sekaligus) unsur gabungan kata itu ditulis serangkai.
             Contoh :  perkembangbiakan (n),  keputusasaan.
c)      Jikasalahsatuunsurgabungan kata hanyadipakaisebagaikombinasi, gabungan kata   ditulisserangkai.
             Contoh : geologi, tataniaga, geofisika.
3.      Bentuk ulang
Bentukulangditulissecaralengkap denganmenggunakantandahubung. (Andi Sahtiani Jahrir,  2012). Contoh : duduk-duduk, hujan-hujan.
4.      Gabungan kata
a.       Gabungan kata yang biasadisebut kata majemuk, termasukistilahkhusus, unsur-unsurnyaditulisterpisah.Contoh : dutabesar, orang tua, ibukota, sepak bola.
b.      Gabungan kata yang mungkinmenimbulkankesalahan pengertian, dapatditulisdenganmenggunakantandahubung. Contoh : anak-istri saya.
c.       Gabungan kata yang sudahdianggapsatu kata ditulisserangkai.Contoh : tanggungjawab, tigaserangkai, kerjabakti.
5.    Kata ganti –ku, kau-, -mu, -nya
          Ditulisserangkaidengan kata yang mengikutidanmendahuluinya.(Andi Sahtiani Jahrir, 2012). Contoh: bajuku, kauambil, laptopmu, miliknya.

6.    Kata depan di, ke, dan dari
            Ditulisterpisahdari kata yang mengikutinya. (Andi Sahtiani Jahrir, 2012). Contoh : di kampus, kemesjid, darirumah.
7.      Kata si dan sang
            Ditulisterpisahdari kata yang mengikutinya. (Andi Sahtiani Jahrir, 2012). Contoh : sipemberani, sang pujangga.
8.    Partikel
a.       Partike –lah, -kah, dan –tahditulisserangkaidengan kata yangmendahuluinya.Contoh : bacalah bukuini!, siapakah pelakupenikamanminggulalu?,
b.      Partikel pun ditulisterpisahdari kata yang mendahuluinya.Contoh : apa pun yang terjadiakukantetapmenantidanmencintai dirimu.
c.       Partikel per ditulisterpisahdaribagiankalimat yang mendahuluinya ataumengikutinya.Contoh : harihallowendirayakan per 31 oktober.
9.    Singkatan
Bentuk yang dipendekkan yang terdiriatassatuhurufataulebih.(Andi Sahtiani Jahrir, 2012)
a.       Singkatannama orang, gelar, jabatan, diikutidengantandatitik.Contoh : Dr. Ir. HARYADI atau Dr. Ir. Haryadi, dr. USMAN atau dr. Usman.
b.      Singkatannamaresmilembagapemerintahdanketatanegaraan, badanatauorganisasi,      dandokumenresmi yang terdiriatashurufawalsetiap kata ditulisdenganhurufkapitaldantidakmenggunakantandatitik.Contoh : MA (MahkamahAgung), KPK (KomisiPemberantasanKorupsi)
c.       Singkatanumum yang terdiriatastigahurufataulebihdiikutisatutandatitik. Contoh : dst., dll., dkk.
d.      Lambangkimia, singkatansatuanukuran, takaran, timbangan, danmatauangtidak di ikutitandatitik. Contoh : Na (Natrium), ons, L (Liter), m, kg, USD.
10.  Akronim
          Singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata, ataupun gabungan hurufdan suku kata dari deret kata yang diperlakukan sebagai kata. (Andi Sahtiani Jahrir, 2012)
a.   Akronimnamadiri yang berupagabunganhurufawaldarideret kata ditulis seluruhnya denganhuruf kapital.
Contoh : PBB (PerserikatanBangsa-Bangsa), UN (United Nations).
b.  Akronimnamadiri yang berupagabungansuku kata ataugabunganhurufdansuku kata darideret kata ditulisdenganhurufawalhurufkapital.Contoh : UNHALU (Universitas Haluleo), UNICEF (United Nations International Children Education Fund).
c.  Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata, ataupun      gabungan huruf dan suku kata dari deret kata seluruhnya ditulis dengan huruf kecil.
Contoh : panwaslu.
11. Angka dan lambang bilangan
Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan atau nomor  dan untukmenyatakanukuranpanjang, berat, danisi.(AndiSahtianiJahrir, 2012)
a.         Penulisanlambangbilangan yang dapatdinyatakandengansatuataudua
            kata ditulisdenganhuruf, kecualijikabeberapalambangbilangandipakai secaraberurutan, sepertiperincian.
 Contoh : lima belas, tujuhpuluh, 1945-an.
b.       Lambangbilanganpadaawalkalimatditulisdenganhuruf.
            Contoh : Dua, Belasan, Puluhan.[3]

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penulisan Surat #BINDONESIA pt.14

A. Pengertian Surat Surat adalah satu sarana komunikasi tertulis untuk menyampaikan pesan atau informasi dari satu pihak (orang, instansi, atau organisasi). Dengan surat seseorang bisa menyampaikan informasi kepada pihak lain. Informasi tersebut dapat berupa pemberitahuan, pernyataan, perintah, permintaan, atau laporan. B. Fungsi Surat Dalam beberapa hal, kebutuhan manusia seringkali berhubungan dengan sesama pihak lain dilakukan melalui sarana secara tertulis. Fungsi surat: 1. Surat sebagai alat komunikasi Surat dijadikan sebagai alat penyampai informasi dari penulisnya kepada pembaca/penerimanya. 2. Surat sebagai wakil penulis Dalam hal ini penulis tidak perlu langsung bertatap muka dengan orang yang dituju untuk menyampaikan informasi melainkan diwakili oleh surat. 3. Surat sebagai alat untuk menghemat waktu, tenaga, dan biaya. Berkomunikasi dengan surat berarti tidak bertatap muka, jadi berkomunikasi dengan surat dapat dilakukan dari jarak jauh. 4. Surat sebagai Otak Tata Usaha Pen

Fundamental Sistem Informasi Bisnis

  Sistem informasi sudah fitrahnya menjadi pendukung dalam organisasi. Sistem informasi sudah ada lebih dulu daripada teknologi informasi. Teknologi informasi sendiri adalah istilah modern yang menunjuk kepada komputer dengan kemampuan jaringan. Sistem informasi memiliki peran dalam bisnis organisasi. Sebenarnya cukup banyak peran sistem informasi dalam bisnis, mulai dari penyedia informasi sampai ke penjaminan prosedur dan kebijakan. Namun, peran fundamental sistem informasi dalam bisnis dapat dilihat dalam bagan segitiga berikut ini. Kalau organisasi kita bagi secara melintang menjadi 3 bagian, yaitu level operasi, level manajemen, dan level eksekutif (termasuk pemilik), maka peran fundamental sistem informasi adalah: Sebagai pendukung dalam level operasi Sistem informasi membantu dalam mendokumentasikan berbagai aktivitas dan operasi yang berlangsung dalam organisasi. Menyediakan data dan informasi agar suatu operasi berjalan. Untuk membantu pembuatan keputusan dalam level manajemen

Penulisan Proposal Karya Tulis Ilmiah #BINDONESIA pt.13

Sebagaimana  penulisan  karya ilmiah  pada umumnya, dalam penulisan karya ilmiah hukum terdapat etika yang memuat berbagai norma pembatas yang harus diperhatikan serta dipegang teguh oleh mahasiswa ketika menulis karya ilmiah. Norma ini berkaitan dengan pengutipan, perujukan, perijinan terhadap bahan yang dipergunakan, dan penyebutan sumber data atau informan. Penulisan  karya ilmiah  hukum harus dilakukan secara jujur dengan menyebutkan sumber rujukan atau hasil pikiran orang lain yang dikutip dan dimasukkan dalam  bagian karya ilmiahnya . Dalam menggunakan bahan dari suatu sumber, misalnya tabel, model dan skema, penulis harus menyebutkan sumbernya dengan menjelaskan apakah bahan tersebut diambil secara utuh, diambil sebagian, dimodifikasi, atau dikembangkan. Pengutipan bahan atau hasil pikiran orang lain yang tidak disertai dengan menyebut sumbernya yang diakui sebagai hasil pikirannya sendiri dapat dinyatakan sebagai perbuatan plagiat Oleh karena itu, khusus penulisan  skripsi  ilm