A. Pengertian Paragraf
Paragraf berasal dari bahasa Yunani paragrafos, "menulis di samping" atau memiliki tuju"tertulis di samping". Paragraf didefinisikan sebagai suatu jenis tulisan yang an atau ide. Secara umum paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau topik. Kalimat-kalimat dalam paragraf memperlihatkan kesatuan pikiran atau mempunyai keterkaitan dalam membentuk gagasan atau topik tersebut.Sebuah paragraf mungkin terdiri atas sebuah kalimat, mungkin terdiri atas dua buah kalimat, mungkin juga lebih dari dua buah kalimat
Awal paragraf ditandai dengan masuknya ke baris baru. Terkadang baris pertama dimasukkan, kadang-kadang dimasukkan tanpa memulai baris baru. Di dalam beberapa hal awal paragraf telah ditandai oleh pilcrow.
Sebuah paragraf biasanya terdiri dari pikiran, gagasan, atau ide pokok yang dibantu dengan kalimat pendukung. Paragraf nonfiksi biasanya dimulai dengan umum dan bergerak lebih spesifik sehingga dapat memunculkan argumen atau sudut pandang. Setiap paragraf berawal dari apa yang datang sebelumnya dan berhenti untuk dilanjutkan. Paragraf umumnya terdiri dari tiga hingga tujuh kalimat semuanya tergabung dalam pernyataan berparagraf tunggal. Di dalam fiksi prosa, contohnya tapi hal ini umum bila paragraf prosa terjadi di tengah atau di akhir.Sebuah paragraf dapat sependek satu kata atau berhalaman-halaman dan dapat terdiri dari satu atau banyak kalimat. Ketika dialog dikutip dalam fiksi, paragraf baru digunakan setiap kali orang yang dikutip berganti.
Sebuah paragraf biasanya terdiri dari pikiran, gagasan, atau ide pokok yang dibantu dengan kalimat pendukung. Paragraf nonfiksi biasanya dimulai dengan umum dan bergerak lebih spesifik sehingga dapat memunculkan argumen atau sudut pandang. Setiap paragraf berawal dari apa yang datang sebelumnya dan berhenti untuk dilanjutkan. Paragraf umumnya terdiri dari tiga hingga tujuh kalimat semuanya tergabung dalam pernyataan berparagraf tunggal. Di dalam fiksi prosa, contohnya tapi hal ini umum bila paragraf prosa terjadi di tengah atau di akhir.Sebuah paragraf dapat sependek satu kata atau berhalaman-halaman dan dapat terdiri dari satu atau banyak kalimat. Ketika dialog dikutip dalam fiksi, paragraf baru digunakan setiap kali orang yang dikutip berganti.
3
B. Jenis Jenis Paragraf
Paragraf merupakan satu kesatuan ekspresi pikiran yang terdiri atas seperangkat kalimat yang digunakan oleh pengarang sebagai alat untuk menyatakan dan menyampaikan jalan pikiran kepada pembaca.Agar jalan pikiran tersebut dapat diterima dengan baik dan jelas, paragraf harus disusun secara sistematis dan logis. Jenis – Jenis Paragraf
Paragraf berdasarkan jenis ceritanya yakni:
- Paragraf Narasi
Paragraf Narasi merupakan paragraf yang menceritakan suatu kejadian berdasarkan urutan waktunya. Paragraf narasi terdiri dua jenis yakni narasi kejadian dan narasi runtut cerita. Paragraf narasi kejadian merupakan paragraf yang menceritakan suatu kejadian. Sedangkan paragraf narasi runtut cerita yaitu paragraf yang pola pengembangannya dimulai dengan sebuah tindakan yang menghasilkan sesuatu berlanjut ketahap berikutnya hingga tahap ahir dari cerita.
2. Paragraf Eksposisi
Paragraf Eksposisi merupakan paragraf yang bertujuan untuk memaparkan, menyampaikan informasi, menjelaskan dan juga menerangkan suatu topik kepada orang lain. Tujuan paragraf eksposisi ialah untuk memberikan informasi kepada oarang lain. Untuk memahami paragraf eksposisi kita harus mengana lisis dan juga menghubungkan dengan pengetahuan ynag kita miliki.
- Paragraf Agumentasi
Paragraf Agumentasi merupakan paragraf yang diguakan untuk mengungkapkan ide, gagasan, ataupun pendapat penulis yang disertai bukti dan juga fakta (yang benar terjadi). Paragraf argumentasi bertujuan untuk meyakinkan orang lain bahwa ide, gagasan, dan pendapat tersebut adalah benar adanya dan terbukti nyata.
- Paragraf persuasi
Paragraf persuasi merupakan paragraf yang mempunyai tujuan untuk membujuk orang lain supaya melakuan sesuatu yang di inginkan oleh penulisnya. Agar tujuan tersebut bisa tercapai, penulis harus bisa pembaca percaya dengan disertai pembuktian yang nyata.
4
Paragraf berdasarkan letak dari pikiran utamanya:
- Paragraf deduktif
Paragraf deduktif merupakan paragraf yang kalimat utamanya terlatak di awal paragraf. Dan untuk kalimat penjelasnya diletakkan setelah kalimat utama.
- Paragraf induktif
Paragraf induktif merupakan paragraf yang kalimat utamanya terletak diakhir paragraph. Dan kalimat penjelsanya diletakan sebelum kalimat utama.
- Paragraf campuran (deduktifinduktif)
Paragraf campuran (deduktifinduktif) merupakan paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal dan akhir paragraf. Sedangkan kalimat penjelasnya berada di tengah-tengah paragraf.
6
C. Syarat-syarat Pembentukan Paragraf yang Baik
Suatu paragraf akan menjadi ideal dan efektif bila dibentuk berdasarkan dua syarat pembentukannya. Kedua syarat yang diperlukan dalam pembentukan paragraf yaitu adanya unsur kesatuan dan unsur koherensi atau kepaduan atau penyatuan.
1. Kesatuan (Kohesi)
Syarat pertama, adanya kesatuan. Maksudnya, paragraf tersebut memperlihatkan satu kesatuan yang utuh. Untuk itu, diperlukan adanya gagasan pokok yang merupakan pengikat paragraf. Tanpa gagasan pokok, paragraf kehilangan perekat, kehilangan pemersatu. Paragraf cenderung menjadi tidak menentu ujung pangkalnya, kesatuan tak berwujud.
Biasanya di antara kalimat-kalimat dalam paragraf itu ada sebuah kalimat yang sangat penting, yang disebut kalimat inti atau kalimat utama atau kalimat topik. Kalimat itulah yang menjadi tumpuan kalimat-kalimat lainnya Di situlah pula sesungguhnya terletak kunci untuk memahami sebuah paragraf.
2. Kepaduan (Koherensi)
Yang dimaksudkan dengan koherensi di sini adalah adanya hubungan harmonis yang memperlihatkan kesatuan dan kebersamaan antara satu kalimat dengan kalimat lainnya dalam sebuah paragraf. Dengan demikian, semakin jelaslah arah paragrafnya dan semakin jelas pula gagasan pokok yang hendak dikatakannya. Tetapi, hubungan harmonis tidak akan tercipta apabila tiap-tiap kalimat tidak selalu berorientasi pada gagasan pokok yang ditentukan.
Paragraf yang memiliki koherensi akan sangat memudahkan pembaca mengikuti alur pembahasan yang disuguhkan. Pembaca tidak dihadapkan pada lompatan-lompatan pikiran yang dapat membingungkan. Ketiadaan koheresi dalam paragraf akan menyulitkan pembaca untuk menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lainnya. Pada gilirannya, pembaca menemui kesukaran untuk memperoleh gagasan pokok paragraf. Dalam koherensi, termasuk pula keteraturan
7
urutan gagasan. Gagasan dituturkan secara teratur dari satu detail ke detail berikutnya dari fakta yang satu ke fakta yang lain, dari satu soal ke soal berikutnya. Sehingga pembaca dapat dengan mudah mengikuti uraian yang disajikan dengan seksama.
Kepaduan sebuah paragraf di bangun dengan memperhatikan beberapa hal, yaitu:
a. Pengulangan Kata Kunci
Contoh paragraf yang mengalami pengulangan kata kunci, yaitu:
Generasi tahun 1928 adalah generasi pencetus lainnya Sumpah Pemuda. Generasi tahun 1928 berjuang mempersatukan seluruh kalangan pemuda di tanah air dalam merebut kemerdekaan. Generasi tahun1928 dianggap sebagai pendobrak dalam perjuangan pergerakan untuk menumpas penjajah.
b. Penggunaan Transisi
Contoh paragraf yang menggunakan transisi, yaitu:
Perkuliahan bahasa Indonesia pada siang hari terkadang membosankan. Banyak mahasiswa mengantuk dan kurang memperhatikan materi yang disampaikan. Hal ini disebabkan waktu perkuliahan kurang tepat dan mahasiswa beranggapan bahwa hal itu saya sudah pelajari di SMA. Oleh karena itu, pengajar harus pandai memilih metode dan pengorganisasian materi secara tepat
c. Paralelisme
Contoh paragraf dengan paralelisme, yaitu:
Menurut jadwal kerja yang ditentukan, Fia bertugas di kantor sampai pukul 14.00. artinya waktu shalat dhuhur sebelum pulang ke ruamahnya. Pukul 14.30 Fia baru meninggalakan kantornya menuju ke rumahnya istirahat
8
D. Asas Asas Paragraf Yang Baik
2.2 Asas-asas Paragraf
Dalam mengelola paragraf yang baik perlu menerapkan enam asas yang berkenaan dengan gagasan. Keenam asas tersebut lebih menyangkut tatanan dalam menyampaikan gagasan. Keenam asas dalam menuangkan gagasan dalam paragraf, adalah sebagai berikut:
1) Kejelasan, berarti sifat tidak samar-samar sehingga tiap butir fakta dan pendapat yang dikemukakan seakan-akan tampak nyata oleh pembaca. Karangan tersebut mudah dipahami dan tidak mungkin disalah tafsirkan.
2) Keringkasan, berarti karangan tersebut tidak pendek atau singkat, melainkan bahwa karangan itu tidak berboros kata, tidak berlebih-lebihan dengan ungkapan, tidak mengulang-ulang butir ide yang sama, tidak berputar-putar dalam menyampaikan gagasan.
3) Ketepatan, artinya bahwa karangan dapat menyampaikan butir-butir pengetahuan kepada pembaca dengan kecocokan sepenuhnya seperti maksud penulis. Ketepatan juga meliputi ketepatan menaati tata aturan tata bahasa, ejaan, dan tanda.
4) Kesatupaduan, Artinya bahwa segala sesuatu yang disajikan dalam karangan harus berkisar, bergayutan dan relevan dalam satu gagasan pokok atau pikiran utama karangan.
5) Pertautan, atau koherensi, asas yang menghendaki agar ada saling kait antar kalimat dalam paragraf dan antar paragraf. Pertautan menghendaki agar jangan sampai ada kata atau frasa yang tidak jelas rujukannya.
6) Harkat, asas yang menghendaki karangan benar-benar berbobot, kita harus menerapkan hukum DM dalam membangun paragraf, dengan satu D dan jumlah M yang memadai, yang lengkap. Asas harkat juga asas pengembangan yang memadai.
9
E. Teknik Pengembangan Paragraf
Beberapa teknik cara yang dapat dilakukan seorang penulis dalam mengembangkan paragraf adalah:
1. Teknik Alamiah
Teknik alamiah merupakan pengembangan paragraf berdasarkan urutan ruang dan waktu.urutan seperti ini biasa disebut dengan istilah kronologis. Adapun keruntutan penyampaian informasi diharapkan memudahkan pemahaman pembaca.
a) urutan ruang(spasial)
Yang membawa pembaca dari satu titik ke titik berikutnya yang berdekatan dalam sebuah ruang.misalnya gambaran dari depan ke belakang,dari luar ke dalam,dll.
Contoh:
Bangunan itu terbagi dalam empat ruang.pada ruang pertama yang sering disebut dengan bangsal srimanganti, terdapat dua pasang kursi kayu ukiran jepara. Ruangan ini sering digunakan adipati sindungriwut untuk menerima tamu kadipaten. Di sebelah kiri bangsal srimanganti, terdapat ruangan khusus untuk menyimpan benda-benda pusaka kadipaten dan cendera mata dari kadipaten- kadipaten lain. Ruangan ini tertutup rapat dan selalu dijaga oleh kesatria-kesatria terpilih kadipaten ranggenah. Ruangan tempat menyimpan benda-benda pusaka dan cendera mata ini sering disebut kundalini mesem. Agak jauh disebelah kanan ruang kundalini terdapat sebuah ruangan yang senantiasa menebarkan aroma dupa. Ruang ini disebut ruang pamujan karena ditempat inilah sang adipati selalu mengadakan upacara dan kebaktian .beberapa meter dari ruang pamujan terdapat ruangan kecil dengan sebuah tempayan besar ditengahnya. Ruangan ini sering disebut dengan ruang reresik, karena ruangan ini sering digunakan untuk membersihkan diri sang adipati sebelum masuk ke ruang pamujan.
10
b) Urutan waktu(kronologis)
Yang menggambarkan urutan terjadinya peristiwa, perbuatan, atau tindakan.
Contoh:
Menendang bola dengan sepatu baru dikenalnya sekitar tahun 1977, saat ia baru lulus dari stm negeri 3 jurusan teknik elektro. Yang pertama kali melatihnya adalah klub halilintar. Dari sini prestasinya terus menanjak hingga kemudian ia dapat bergabung dengan klub pelita jaya sampai sekarang. Tahun 1984 ia pernah dipanggil untuk memperkuat PSSI ke merdeka games di malaysia. Waktu ia dipanggil lagi untuk turnamen di Burnei tahun 1985, ia gagal memenuhinya karena kakinya cedera.
2. Teknik Klimaks Dan Anti Klimaks
Antiklimaks dimulai dari informasi yang memiliki gradasi tinggi (penting) menuju informasi yang gradasinya rendah.sedangkan teknik klimaks dimulai dari hal yang gradasinya kurang penting menuju ke hal yang gradasinya sangat penting.
a. Klimaks
Contoh:
Bentuk traktor mengalami perkembanagn dari zaman ke zaman seiring dengan kemajuan teknologi yang dicapai umat manusia. Pada waktu mesin uap baru jaya-jayanya, ada traktor yang dijalankan dengan mesin uap. Pada waktu tank menjadi pusat perhatian orang, traktor pun ikut-ikutan diberi model seperti tank. Keturunan traktor model tank ini sampai sekarang masih dipergunakan orang, yaitu traktor yang memakai roda rantai. Traktor semacam ini adalah hasil perusahaan carterpilar. Di samping carterpiler , ford pun tidak ketinggalan dalam pembuatan traktor dan alat-alat pertanian lainnya. Jepang pun tidak mau kalah bersaing dalam bidang ini.produk jepang yang khas di indonesia terkenal dengan nama padi traktor yang bentuknya sudah mengalami perubahan dari model-model sebelumnya.
11
Pikiran utama dari paragaraf diatas adalah”bentuk traktor mengalami perkembangan dari zaman ke zaman . Pikiran utama itu kemudian dirinci dengan gagasan:traktor yang dijalankan dengan mesin uap, traktor yang memakai roda rantai, traktor buatan ford, dan traktor buatan Jepang.
Variasi dari klimaks adalah antiklimaks pengembangan dengan antiklimaks dilakukan dengan cara menguraikan gagasan dari yang paling tinggi kedudukannya, kemudian perlahan-lahan menurun ke gagasan lain yang lebih rendah..
3. Teknik Umum Khusus(Deduktif) Dan Khusus Umum(Induktif)
Teknik umum khusus dimulai dari gagasan utama dan dilanjutkan dengan hal khusus sebagai pengembanganya. Sedangkan teknik khusus umum dimulai dari hal-hal khusus yang merupakan penjelasan, kemudian disimpulkan menjadi hal satu gagasan umum. simpulan tersebut merupakan gagasan utama atau pokok pikiran paragraf tersebut.
Contoh:
a. Deduktif
Salah satu kedudukan bahasa indonesia adalah sebagai bahasa nasional. Kedudukan ini dimiliki sejak dicetuskannya sumpah pemuda pada tanggal 28 oktober 1928. Kedudukan ini mungkinkan oleh kenyataan bahwa bahasa melayu yang mendasari bahasa indonesia telah menjadi lingua franca selama berabad-abad diseluruh tanah air kita. Hal ini ditunjang lagi oleh faktor tidak terjadinya persaingan bahasa, maksudnya persaingan bahasa daerah yang satu dengan bahasa daerah yang lain untuk mencapai kedudukannya sebagai bahasa nasional.
b. Induktif
Dokumen-dokumen dan keputusan –keputusan serta surat menyurat yang dikeluarkan pemerintah dan badan-badan kenegaraan lainnya ditulis dalam bahasa indonesia.pidato-pidato,terutama pidato kenegaraan ,ditulis dan diucapkan dengan bahasa indonesia .hanya dalam keadaan tertentu ,demi kepentingan antar bangsa kadang-kadang pidato resmi ditulis dan diucapkan dalam bahasa asing,terutama bahasa inggris.demikian juga pemakaian bahasa indonesia oleh masyarakat indonesia dalam upacara,peristiwa,dan kegiatan kenegaraan.dengan kata lain,komunikasi timbal balik antara pemerintah dengan masyarakat berlangsung dengan menggunakan bahasa indonesia.
4. Teknik Perbandingan Dan Pertentangan.
Teknik ini mencoba memperjelas gagasan utama dengan jalan membandingkan dan mempertentangan hal-hal yang dibicirakan. Dalam hal ini penulis ini menunjukkan persamaan dan perbandingan antara dua hal. Hal-hal yang dapat dibandingkan adalah tingkat kesamaan dan perbedaan kedua hal tersebut.dan ungkapan yang biasa digunakan seperti:(berbeda dari, bertentangan dengan, sedangkan, lain halnya dengan, akan tetapi, dan bertolak belakang dari), ini dalam pertentangan.(serupa dengan, seperti halnya, demikian juga, sama dengan, sejalan dengan, akan tetapi, sedangkan, dan sementara itu), ini dalam perbandingan.
a. Perbandingan.
Contoh:
Seruan”kiri”!seorang penumpang angkot untuk turun dri mobil yang ditumpanginya, misalnya di bandung, mungkin tidak lazim di beberapa daerah lain seperti: manado, gorontalo, dan malaysia, yang membuat para penumpang serempak menengok kekiri. Seperti halnya di bandung, di jakarta juga menggunakan seruan“kiri”untuk menghentikan angkot. Akan tetapi, di manado kata yang di serukan yaitu”muka”, sementara itu, seruan”minggir!”lazim di gunakan di daerah lampung untuk menandakan penumpang yang akan berhenti .lain halnya dengan di padang, meskipun penumpang yang turun lebih dari satu atau mungkin seluruh penumpangnya, kata seruan yang di gunakan”siko cieh!”yang berarti”di sini satu!”.(mulyana,2000:259)
b. Pertentangan
Contoh:
“orde 1998-2006. Atau orde politik Indonesia kinijau berbedah dari”orde 1997-1998.” Ini menyebabkan kehidupan dan penegakan hokum dalam kedua priode orde itu juga berbedah besar. Orde pemerintah Soeharto memiliki kecendrungan kuat ke arah sentralisme, otoriter, dan represif. Kekuasaan politik dengan efisien dan efektif mengendalikan kekuasaan publik, baik legislatif, eksekutif, maupun yudikatif. Meski peraturan yang membolehkan campur tangan presiden kedalam penngadilan dicabut dalam priode itu, tetapi pencabutan itu tidak dapat menahan kekuatan politik Soeharto untul mencampuri urusan pengadilan. Sejak 1998, orde politik disebut reformasi bertolak belakang dengan watak orde sebelumnya.
V. Teknik Analogi
Teknik ini digunakan untuk membandingkan atau menyamakan sesuatu dengan yang sudah dikenal dengan yang kurang dikenal tersebut. Analogi juga biasa dilakukan seseorang dalam membuat simpulan yang didasarkan atas sesuatu yang sudah ada. Akan tetapi, model berpikir analogi ini tidak selalu benar. Untuk itu dalam karya ilmiah jarang digunakan kata-kata yang biasa digunakan yaitu: ibaratnya, seperti, dan bagaikan.
Contoh:
Dalam persoalan poso, kita memang diingatkan bahwa penanganannya tidaklah mudah. Ibaratnya kita diminta untuk memegang telur. Kalau terlalu keras memegangnya, telur itu akan pecah, tetapi kalau terlalu longgar juga akan pecah karena akan terlepas dari tangan. Kita harus menanganinya secara tepat dan harus menjadi perhatian kita bersama janganlah masalah ini membuat kita sebagai bangsa menjadi pecah.kasihan para pahlawan dan mereka yang berharap masa depan.”(kompas,2006:6).
5. Teknik Contoh-contoh
Teknik ini memberikan hal yang konkret yang dapat memberikan bukti atau penjelasan kepada pembaca yang bersifat lebih umum, hal tersebut biasa disebut generalisasi. Pengambilan simpulan secara generalisasi diperlukan contoh-contoh yang valid,sehingga dapat disimpulkan dengan tepat(benar).kata yang biasa digunakan: seperti, misalnya, dan contohnya.
Contoh:
Selain tipe introver, sifat manusia yaitu ekstrover. Tipe ekstrover yaitu orang-orang yang perhatiannya lebih diarahkan keluar dirinya, kepada orang lain, dan kepada masyarakat.orang yang tergolong tipe ekstrover memiliki sifat-sifat tertentu contohnya berhati terbuka, lancar dalam pergaulan, ramah tamah, penggembira,mudah memengaruhi,dan mudah dipengaruhi oleh orang lain.(purwanto,1984:147)
6. Teknik Sebab Akibat
Teknik sebab akibat dapat diwujudkan dengan melihat hubungan antar kalimat dalam paragraf. Hubungan kalimat yang satu dengan yang lain dapat berbentuk sebab-akibat.sebab dapat berfungsi sebagai kalimat utama.dan akibat sebagai kalimat penjelasnya. Dapat pula sebaliknya,akibat sebagai kalimat utama dan dijelaskan dengan beberapa penyebab sebagai perinciannya sehingga pembaca mudah memahami.kata yang biasa dipakai yaitu: padahal, akibatnya, oleh karena itu, dan karena.
Contoh:
Seharusnya indonesia telah menerapkan negara kesejahteraan sejak awal kemerdekaan. Program jamsostek baru dimulai pada 1976 sehingga indonesia tertinggal membentuk tabungan nasional. Padahal, malaysia telah memulainya sejak 1959. Akibatnya, saat krisis melanda asia pada 1997/1998, indonesia paling sulit untuk bangkit lagi. Oleh karena itu,indonesia perlu melakukan reformasi penyelenggaraan program jaminan sosial.
7. Teknik Definisi Luas
Teknik ini merupakan pemberian penjelasan tentang sesuatu dengan beberapa kalimat untuk memperjelas definisi.kadang-kadang penulis terpaksa menguraikan penjelasan tersebut ke dalam beberapa kalimat,dan bahkan beberapa alinea.dan kata-kata yang biasa digunakan yaitu: adalah,yaitu,ialah,merupakan.
Adalah: Biasanya digunakan jika sesuatu yang akan didefinisikan diawali dengan kata benda.
Yaitu: Digunakan jika sesuatu yang akan didefinisikan diawali dengan kata kerja atau sifat.
Ialah: Digunakan jika akan menjelaskan sinonim,
Merupakan: Jika akan mendefinisikan pengertian rupa atau wujud .
Contoh:
Apakah psikologi itu?R.S Woodworth berpendapat,”psikologi adalah ilmu jiwa .”sedangkan menurut crow dan crow “psikologi adalah kejiwaan manusia dalam berinteraksi dengan dunia sekitarnya.”sementara itu, santian mengemukakan bahwa psikologi merupakan perwujudan tingkah laku manusia.
8. Teknik Klasifikasi
Teknik ini merupakan penggunaan cara pengelompokkan hal-hal yang sama untuk memperjelas kalimat utama. Pada mulanya penulis mengelompokkan suatu hal berdasarkan persamaannya, Kemudian diperinci lagi lebih lanjut kedalam kelompok-kelompok yang lebih kecil dan detail. Pengelompokkan yang didasarkan pada persamaan biasanya dapat memberikan sebuah simpulan yang tepat.
Contoh:
Dalam karang mengarang atau tulis menulis, dituntut beberapa kemampuan antara lain kemampuan yang berhubungan dengan kebahasaan dan kemampuan pengembangan atau penyajian.Yang termasuk kemampuan kebahasaan adalah kemampuan menerapkan ejaan,pungtuasi,kosa kata, diksi, dan kalimat. Sedangkan yang dimaksud dengan kemampuan pengembangan ialah kemampuan menata paragraf, kemampuan membedakan pokok bahasan, subpokok bahasan, dan kemampuan membagi pokok bahasan dalam urutan yang sistematik.
Komentar
Posting Komentar