Sosiolog Zvi Namenwirth dan Robert Weber melihat budaya sebagai sistem gagasan yang merupakan desain untuk hidup. Dari pendapat beberapa ahli di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa budaya adalah kumpulan nilai, kepercayaan, perilaku, dan sikap yang membedakan sebuah masyarakat dengan masyarakat lainnya. Budaya merupakan sesuatu hal yang tidak berwujud, tersebar luas , sulit untuk dipelajari. Budaya berasal dari nilai dan norma yang berlaku dalam sebuah masyarakat. Menurut Hill (2014:93) Nilai adalah ide-ide abstrak tentang apa yang kelompok (International Business Environment) percayai sebagai seuatu hal yang baik benar dan diinginkan. Dengan kata lain nilai yaitu asumsi bersama tentang bagaimana hal-hal yang seharusnya. Masih menurut Hill (2014:93) norma merupakan auran-aturan sosial dan pedoman yang merumuskan perilaku yang tepat dalam situasi tertentu , dan masyarakat merupakan sekelompok orang yang berbagi seperangkat nilai dan norma. Budaya dibentuk dari beberapa elemen yaitu :
a) Struktur Sosial. Struktur sosial menjadi salah satu elemen pembentuk budaya karena dalam struktur sosial tersebut terdiri dari individu yang membentuk keluarga dan anggota dari sebuah kelompok. Dalam kelompok-kelompok sosial ini terdapat strata sosial yang dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, status pernikahan, status ekonomi dan lain sebagainya. b) Nilai/perilaku. Nilai adalah kumpulan prinsip dan standar yang diterima oleh anggota dalam sebuah masyarakat. Sedangkan perilaku adalah mencakup tindakan perasaan dan pikiran yang dihasilkan dari nilai-nilai tersebut. c) Bahasa. Di dunia ini terdapat lebih dari 3.000 bahasa dan lebih darai 10.000 dialek yang berbeda. Bahasa menjadi pembeda yang utama dalam kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat. Dari bahasa kita dapat membedakan budaya yang ada. Perbedaan bahasa dapat menyebabkan perbedaan persepsi yang mengarah kepada konflik. Para pelaku bisnis internasional harus benar-benar menguasai bahasa counterpart sehingga tidak terjadi kesalahpahaman yang ditimbulkan dari perbedaan bahasa. d) Komunikasi. Komunikasi menjadi bagian dari budaya, karena dengan komunikasi ini setiap anggota masyarakat dapat berhubungan. Komunikasi dibedakan menjadi dua yaitu komunikasi verbal melalui bahasa dan komunikasi non verbal melalui perilaku. e) Agama. Agama memberikan batasan pada peran individu dalam masyarakat, agama pula mempengaruhi produk yang dikonsumsi oleh masyarakat, contohnya bagi kaum muslim penganut agama Islam ada makanan yang halal dan juga haram. f) Waktu. Sikap terhadap waktu berbeda secara dramatis di seluruh budaya. “Sikap yang berlaku adalah waktu adalah uang”. Waktu mewakili kesempatanuntuk memproduksi lebih banyak yang meningkatkan pendapatan seseorang. g) Usia. Perbedaan budaya yang paling penting ada dalam sikap terhadap usia. Kemudian dianggap sebagai sesuatu yang baik di Amerika Serikat. Banyak perusahaan AS mencurahkan banyak waktu dan energi untuk mencari “pekerja jalur cepat” muda dan memberi mereka tugas yang berat dan penting. h) Pendidikan. Sistem pendidikan negeri dan swasta sebuah negara adalah penyiar dan refleksi penting dari nilai – nilai budaya dari masyarakatnya. Misalnya sekolah dasar dan menengah di AS menekankan peran individu dan menekankan pengembangankan kemadirian, kreativitas, dan harga diri.i) Status. Cara untuk mendapatkan status juga bervariasi dibagai budaya. Di sejumlah masyarakat, status diwariskan dari kekayaan atau peringkat leluhur seseorang. Di Jepang status seseorang tergantung pada status kelompok di mana ia berada. Jadi, pelaku bisnis Jepang sering memperkenalkan diri mereka dengan menyebutkan tidak hanya nama mereka, tetapi juga afiliasi perusahaan mereka. Di dalam suatu bisnis internasional, dimana semua kegiatan bisnis melibatkan antara negara dan bangsa yang memiliki budaya yang berbeda, maka setiap kegiatan bisnis internasional tersebut harus mampu memodifikasi perilakunya di negara yang satu dengan yang lainnya. Budaya menjadi salah satu faktor eksternal yang dapat berubah dan menjadi pemicu perubahan faktor intemal perusahaan, termasuk budaya perusahaan itu sendiri. Tidak dapat dipungkiri jika budaya masyarakat dari masing-masing kelompok bangsa sangat kompleks, sehingga perusahaan perlu menjadikan hal tersebut sebagai fokus utama mereka. Perusahaan yang ingin beraktivitas global tentu haruslah memiliki wawasan internasional. Patut dicermati jika beberapa keputusan bisnis mau tidak mau akan dipengaruhi oleh budaya perusahaan yang bersangkutan. Aktivitas bisnis, seperti halnya manusia merupakan bagian dari suatu masyarakat yang mempunyai karakter sosial budaya sesuai dengan lingkungan dimana dia berada. Sehingga dalam hal ini karena beragamnya budaya, sebuah perusahaan harus mempelajari budaya asing sebelum berkecimpung dalam bisnis internasional. Keputusan yang buruk dapat saja dihasilkan dari penilaian yang tidak tepat mengenai selera, kebiasaan dan adat istiadat suatu negara yang akan dijadikan tempat bisnis. Dalam bukunya Introduction to Business, Jeff Madura, berpendapat bahwa ketika suatu perusahaan berkecimpung dalam bisnis internasional, maka harus dipertimbangkan karakteristik dari negara asing tersebut yaitu, budaya, sistem ekonomi, kondisi ekonomi nilai tukar dan resiko politik (Saroyini;200l:186). Adapula beberapa karakteristik budaya yang mempengaruhi organisasi internasional yaitu : a. Jarak Kekuasaan. Jarak kekuasaan yang tinggi berarti orang menerima ketidaksetaraan di antara institusi, organisasi dan manusianya. b. Penghindaran Ketidakpastian. Berarti anggota dalam suatu masyarakat merasa tidak nyaman dengan ketidakpastian dan ambiguitas, sehingga mendukung keyakinan yang menjanjikan kepastian dan kecocokan. c. Individualisme dan Kolektivisme. Individualisme mencerminkan nilai terhadap ikatan kerangka sosial yang longgar dimana masing-masing orang diharapkan untuk mengurus diri mereka sendiri. d. Maskulinisme dan Feminisme. Maskulinitas berarti preferensi budaya terhadap pencapaian kepahlawanan, ketegasan, berpusat pada pekerjaan dan keberhasilan dalam hal materi, sedangkan feminisme mencerminkan nilai hubungan kerjasama dan pengambilan keputusan dalam kelompok dan kualitas hidup. Budaya merupakan gambaran keseluruhan yang sangat kompleks dari spiritual, material, intelektual dan emotional yang memberikan karakteristik pada suatu masyarakat atau kelompok sosial. Termasuk didalamnya adalah mengenai seni, tulisan, gayahidup, hak-hak dasar manusia, sistem nilai, radisi, kebiasaan dan sebagainya. Perbedaan budaya antar negara sudah pasti ada. Kesadaran bahwa perusahaan yang ingin masuk ke negara lain perlu menghargai budaya negara menjadi penting karena setiap budaya memiliki kekuatan dan nilai yang sangat berarti bagi suatu kelompok/bangsa. Dengan demikian pemahaman budaya dapat pula dipikirkan menjadi agenda yang penting dalam pembuatan kebijakan suatu perusahaan. Perusahaan yang memasuki suatu negara/daerah tertentu untuk mengembangkan bisnisnya akan merasa lebih pasti dan yakin jika aspek budayanya sudah mereka pahami dengan baik, selanjutnya perlu pula menjadi pertimbangan bahwa pemahaman lintas budaya akan menjadi suatu keunggulan bagi suatu perusahaan yang ingin bersaing di ajang internasional.
Komentar
Posting Komentar