Langsung ke konten utama

Strategi Bisnis Lanjutan #KEWIRAUSAHAAN pt. 10

Banyak organisasi menjalankan dua strategi atau lebih secara bersamaan, namun strategi kombinasi dapat sangat beresiko jika dijalankan terlalu jauh. Di perusahaan yang besar dan terdiversifikasi, strategi kombinasi biasanya digunakan ketika divisi-divisi yangberlainan menjalankan strategi yang berbeda. Juga, organisasi yang berjuang untuk tetap hidup mungkin menggunakan gabungan dari sejumlah strategi defensif, seperti divestasi, likuidasi, dan rasionalisasi biaya secara bersamaan. Jenis-jenis strategi adalah sebagai berikut:

  1. Strategi Integrasi

Integrasi ke depan, integrasi ke belakang, integrasi horizontal kadang semuanya disebut sebagai integrasi vertikal. Strategi integrasi vertikal memungkinkan perusahaan dapat mengendalikan para distributor, pemasok, dan/atau pesaing.


  1. Strategi Intensif

Penetrasi pasar, dan pengembangan produk kadang disebut sebagai strategi intensif karena semuanya memerlukan usaha-usaha intensif jika posisi persaingan perusahaan dengan produk yang ada hendak ditingkatkan.


  1. Strategi Diversifikasi

Terdapat tiga jenis strategi diversifikasi, yaitu diversifikasi konsentrik, horizontal, dan konglomerat. Menambah produk atau jasa baru, namun masih terkait biasanya disebut diversifikasi konsentrik. Menambah produk atau jasa baru yang tidak terkait untuk pelanggan yang sudah ada disebut diversifikasi horizontal. Menambah produk atau jasa baru yang tidak disebut diversifikasi konglomerat.


  1. Strategi Defensif

Disamping strategi integrative, intensif, dan diversifikasi, organisasi juga dapat menjalankan strategi rasionalisasi biaya, divestasi, atau likuidasi. Rasionalisasi Biaya, terjadi ketika suatu organisasi melakukan restrukturisasi melalui penghematan biaya dan aset untuk meningkatkan kembali penjualan dan laba yang sedangmenurun. Kadang disebut sebagai strategi berbalik atau reorganisasi, rasionalisasi biaya dirancang untuk memperkuat kompetensi pembeda dasar organisasi. Selama proses rasionalisasi biaya, perencana strategi bekerja dengan sumber daya terbatas dan menghadapi tekanan dari para pemegang saham, karyawan dan media.


Divestasi adalah menjual suatu divisi atau bagian dari organisasi. Divestasi sering digunakan untuk meningkatkan modal yang selanjutnya akan digunakan untuk akusisi atau investasi strategis lebih lanjut. Divestasi dapat menjadi bagian dari strategi rasionalisasi biaya menyeluruh untuk melepaskan organisasi dari bisnis yang tidak menguntungkan, yang memerlukan modal terlalu besar, atau tidak cocok dengan aktivitas lainnya dalam perusahaan.


Likuidasi adalah menjual semua aset sebuah perusahaan secara bertahap sesuai nilai nyata aset tersebut. Likuidasi merupakan pengakuan kekalahan dan akibatnya bisa merupakan strategi yang secara emosional sulit dilakukan. Namun, barangkali lebih baik berhenti beroperasi daripada terus menderita kerugian dalam jumlah besar.


  1. Strategi Umum Michael Porter

Menurut Porter, ada tiga landasan strategi yang dapat membantu organisasi memperoleh keunggulan kompetitif, yaitu keunggulan biaya, diferensiasi, dan fokus. Porter menamakan ketiganya strategi umum.Keunggulan biaya menekankan pada pembuatan produk standar dengan biaya per unit sangat rendah untuk konsumen yang peka terhadap perubahan harga. Diferensiasi adalah strategi dengan tujuan membuat produk dan menyediakan jasa yang dianggap unik di seluruh industri dan ditujukan kepada konsumen yang relatif tidak terlalu peduli terhadap perubahan harga. Fokus berarti membuat produk dan menyediakan jasa yang memenuhi keperluan sejumlah kelompok kecil konsumen (David, p.231, 2004).


Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : “Administrasi Perkantoran” Pengertian & ( Ruang Lingkupnya )


Strategi Bisnis

Strategi bisnis haruslah melibatkan pengambilan keputusan pada tingkat bisnis. Dalam strategi tingkat ini yang dipilih adalah bagaimana taktik atau cara persaingnya.

1. Ancaman Pendatang Baru

Dalam bidang industri, perusahaan yang membawa kapasitas baru serta ingin mendapatkan pangsa pasar yang laba dan baik, namun itu semua sangat tergantung pada kendalan atau rintangan yang ada disekitarnya.


2. Daya Tawar Menawar Pemasok

Dalam suatu industri, pemasok juga dapat menajdi sebuah mancaman, sebab pemasok bisa saja menaikan harga produk yang ia jual atau menguragi suatu kualitas produk. Bila harga produk pemasok baik maka harga pokok perusahaan akan ikut naik sehingga akan menaikan harga jual produk tersebut. Bila harga jual produk naik maka dengan kesesuaian hukum permntaan, permintaan akan turun. Begitu juga bila pemasok menrunkan kualitas produk, maka kualitas produk penghasil juga akan turun, sehingga dapat mengurangi kepuasan pelanggan atau konsumen.


3. Daya Tawar Menawar Pembeli

Pembeli akan selalu berusaha untuk bisa mendapatkan produk dengan kualitas yang sangat baik serta dengan harga yang murah. Sikap pembeli yang seperti ini berlaku secara universal serta memainkan peran yang cukup menentukan untuk perusahaan. Bila produk dinilai harganya jauh lebih tinggi dari kualitasnya (harga tidak mencerminkan yang semestinya) maka pembeli tidak akan membeli produk perusahaan tersebut.


4. Daya Tawar Produk Pengganti

Produk pengganti secara fungsional memiliki keunggulan yang sama dengan produk utama (asli), tetapi mempunyai kualitas produk serta harga yang lebih rendah. Secara umum, produk pengganti disenangi oleh orang yang memiliki penghasilan rendah namun ingin tampil dengan status yang lebih tinggi dari keadaannya yang sebenarnya.


5. Persaingan Antar Pesaing

Dalam persaingan, secara konvensional perusahaan lain mungkin akan membuat pansa pasar berusaha keras. Konsumen adalah ojek persaingan dari perusahaan yang sejinis yang bermain di pasar. Siapa yang bisa memikat hati para pembeli (konsumen) maka perusahaan akan bisa memenangkan persaingan. Unutuk bisa memikat konsumen maka berbagai cara dilakukan oleh perusahaan dari memberikan kredit dengan syarat ringan, fasilitas khusus, serta memberikan harga diskon dan murah.


Cara Menyusun Strategi Bisnis yang Efektif

1. Berpikir Kritis

Seseorang yang berpikir kritis akan lebih mudah mengetahui masalah yang ada saat ini. Dengan mengetahui suatu masalah, seseorang akan berusaha mencari jalan keluar.

Nah, dalam menjalankan strategi yang baik, seseorang perlu berpikir kritis untuk dapat mengidentifikasi masalah yang terjadi dalam lingkup internal dan eksternal sehingga akan mengurangi risiko kegagalan dalam bisnis.

2. Berpikir Kreatif

Dalam menjalankan bisnis, kita dituntut untuk berpikir kreatif, terutama dalam menentukan jenis produk atau barang yang akan diproduksi.

Manfaat suatu produk atau layanan dan kebutuhannya dalam kehidupan manusia akan membantu menarik minat mereka untuk menggunakannya.

3. Berani Ambil Risiko

Bisnis adalah dunia yang keras, penuh liku dan tidak ada yang berjalan lancar. Untuk memulai bisnis diperlukan oleh orang yang berani mengambil risiko.

Orang yang ragu akan mengalami kesulitan bahkan untuk memulai sekalipun. Namun, dalam pelaksanaannya seseorang yang berani mengambil risiko juga perlu bekerja keras agar bisnis yang dilakukan berbuah manis.

4. Berpikir Terbuka dan Oportunis

Berpikir terbuka sangat penting dalam bisnis, terutama melihat bisnis Anda dalam perspektif yang berbeda untuk menghidupkan ide-ide baru.

Orang yang berpikir secara terbuka akan lebih mudah melakukan bankit dan membangun kritik dari orang lain. Seseorang yang oportunis akan merasa lebih mudah untuk menemukan dan memanfaatkan peluang.

5. Menjadi Orisinal

Buat produk yang dapat menjadi fitur khas dari bisnis Anda tanpa harus menyalin orang lain, karena itulah yang membedakan produk Anda dari produk lain di mata konsumen.

Komentar

  1. NUR HIDAYATI /161011373 / VIIA

    BalasHapus
  2. Siti Mutmainnah/161011411/VII-B

    BalasHapus
  3. Sidik Rahmad Hidayat / 161011409 / 8-B

    BalasHapus
  4. Fitriani Mukarromah / 161011391 / 8-B

    BalasHapus
  5. Larasati dwi / 161011395 / 8-b

    BalasHapus




  6. Yulian andi setiawan 161011414

    BalasHapus
  7. Elyamumi farida - 16101147 - 8A

    BalasHapus
  8. Muhammad mahdi kurniagandha -161011359 8A

    BalasHapus
  9. Cici Dwi Ardila 161011341 semester 8A

    BalasHapus
  10. M. Arief Rachmat Rizal H.
    161011396 / 8-B

    BalasHapus
  11. Mitchele Elizabeth Fiona / 161011398/ Semester 8-B

    BalasHapus
  12. Bimawati Oktavina Rumpaidus
    161011371 / 8-A

    BalasHapus
  13. RIZKY ASIKAWATI
    161011406
    VIIIB

    BalasHapus
  14. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  15. M. Farid Al Muhyafi - 161011353 - 8A

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penulisan Proposal Karya Tulis Ilmiah #BINDONESIA pt.13

Sebagaimana  penulisan  karya ilmiah  pada umumnya, dalam penulisan karya ilmiah hukum terdapat etika yang memuat berbagai norma pembatas yang harus diperhatikan serta dipegang teguh oleh mahasiswa ketika menulis karya ilmiah. Norma ini berkaitan dengan pengutipan, perujukan, perijinan terhadap bahan yang dipergunakan, dan penyebutan sumber data atau informan. Penulisan  karya ilmiah  hukum harus dilakukan secara jujur dengan menyebutkan sumber rujukan atau hasil pikiran orang lain yang dikutip dan dimasukkan dalam  bagian karya ilmiahnya . Dalam menggunakan bahan dari suatu sumber, misalnya tabel, model dan skema, penulis harus menyebutkan sumbernya dengan menjelaskan apakah bahan tersebut diambil secara utuh, diambil sebagian, dimodifikasi, atau dikembangkan. Pengutipan bahan atau hasil pikiran orang lain yang tidak disertai dengan menyebut sumbernya yang diakui sebagai hasil pikirannya sendiri dapat dinyatakan sebagai perbuatan plagiat Oleh karena itu, k...

Penulisan Surat #BINDONESIA pt.14

A. Pengertian Surat Surat adalah satu sarana komunikasi tertulis untuk menyampaikan pesan atau informasi dari satu pihak (orang, instansi, atau organisasi). Dengan surat seseorang bisa menyampaikan informasi kepada pihak lain. Informasi tersebut dapat berupa pemberitahuan, pernyataan, perintah, permintaan, atau laporan. B. Fungsi Surat Dalam beberapa hal, kebutuhan manusia seringkali berhubungan dengan sesama pihak lain dilakukan melalui sarana secara tertulis. Fungsi surat: 1. Surat sebagai alat komunikasi Surat dijadikan sebagai alat penyampai informasi dari penulisnya kepada pembaca/penerimanya. 2. Surat sebagai wakil penulis Dalam hal ini penulis tidak perlu langsung bertatap muka dengan orang yang dituju untuk menyampaikan informasi melainkan diwakili oleh surat. 3. Surat sebagai alat untuk menghemat waktu, tenaga, dan biaya. Berkomunikasi dengan surat berarti tidak bertatap muka, jadi berkomunikasi dengan surat dapat dilakukan dari jarak jauh. 4. Surat sebagai Otak Tata Usaha Pen...

Strategi Penetapan Harga Bisnis Internasional

  1.      STRATEGI MENETAPKAN HARGA GLOBAL Strategi menetapkan harga yang efektif untuk pasar internasional adalah strategi yang dipengaruhi oleh persaingan dan biaya dalam mengambil keputusan menyangkut harga. Harga kompetitif hanya dapat ditentukan dengan meninjau tingkat harga produk pesaing dan produk pengganti di pasar sasaran. Seperti yang akan kita diskusikan kali ini. Salah satu cara terbaik untuk memperoleh informasi ini adalah mengunjungi pasar itu sendiri. Setelah tingkat harga ini ditetapkan harga dasar dapat ditentukan. Empat langkah yang menentukan harga dasar adalah : menetapkan elastisitas harga dari permintaan. Permintaan yang tidak fleksibel memungkinkan harga yang lebih tinggi. buat perkiraan biaya tetap dan biaya variabel dari proses manufaktur dengasn volume penjualan yang diproyeksikan. Biaya adaptasi produk harus diperhtiungkan. tetapkan semua biaya yang berhubungan dengan program pemasaran. pilih harga yang memberikan marjin kontribusi pa...